Jenis-jenis ASI

ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi, baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. Maka tak heran, kalau ASI sangat penting bagi bayi. Terlebih, jika ASI diberikan secara eksklusif pada enam bulan pertama kelahiran bayi.

 

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberikan makanan lain walaupun hanya air putih sampai bayi berusia enam bulan. Terdapat 3 jenis ASI, yaitu kolostrum yang keluar sejak hari pertama hingga hari ke 3-5, ASI transisi pada hari ke 3-5 hingga hari ke 8-11, dan ASI matang sejak hari ke 8-11 hingga seterusnya. Berikut ini ada uraian mengenai jenis-jenis ASI.

 

1.   Kolostrum

Kolostrum merupakan cairan yang pertama dikeluarkan oleh kelenjar payudara pada hari pertama hingga hari ke 3-5 setelah persalinan. Komposisi kolostrum ASI setelah persalinan mengalami perubahan. Kolostrum berwarna kuning keemasan disebabkan oleh tingginya   komposisi protein dan sel-sel hidup. Kandungan protein pada kolostrum lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan protein dalam susu matang, Sedangkan kandungan laktosanya lebih rendah dibandingkan ASI matang.

 

Jumlah kolostrum yang diproduksi Ibu hanya sekitar 7,4 sendok teh atau 36, 23 ml per hari. Tetapi pada hari pertama bayi, kapasitas perut bayi pada ≈ 5-7 ml (atau sebesar kelerang kecil), pada hari kedua ≈ 12-13 ml, dan pada hari ketiga ≈ 22-27 ml (atau sebesar kelereng besar/ gundu). Karenanya, meskipun jumlah kolostrum sedikit tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi baru lahir.

 

ASI Transisi

Sesuai namanya, ASI pada masa transisi ini diproduksi pada hari ke 3-5 hingga hari ke 8-11 dengan komposisi yang sedang berubah. Jumlah volume ASI semakin meningkat tetapi komposisi protein semakin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang semakin tinggi. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan bayi karena aktifitas bayi yang mulai aktif dan bayi sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan. Pada masa ini pengeluaran ASI mulai stabil.

 

2.   ASI Matang

Yaitu ASI yang keluar pada hari 8-11 hingga seterusnya. ASI matang merupakan nutrisi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai enam bulan. ASI matang, dibedakan menjadi dua, yaitu susu awal atau susu primer, dan susu akhir atau susu sekunder. Susu awal adalah ASI yang keluar pada setiap awal menyusui, sedangkan susu akhir adalah ASI yang keluar pada setiap akhir menyusui.

 

Susu awal, menyediakan pemenuhan kebutuhan bayi akan air. Jika bayi memperoleh susu awal dalam jumlah banyak, maka semua kebutuhan air akan terpenuhi. Bayi tidak akan memerlukan lagi air minum selain ASI sebelum berumur 6 bulan walaupun bayi tinggal di daerah beriklim panas.

 

Susu akhir memiliki lebih banyak lemak daripada susu awal. Lebih banyaknya lemak ini menyebabkan susu akhir kelihatan lebih putih dibandingkan dengan susu awal. Lemak yang banyak ini memberikan banyak energi dalam ASI. Itu sebabnya bayi harus diberi kesempatan menyusu lebih lama agar bisa memperoleh susu akhir yang kaya lemak dengan maksimal. Lemak zat gizi yang dibutuhkan untuk sumber energi. Laktosa adalah zat gula yang juga memberikan energi/tenaga. Sedangkan protein merupakan zat yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan.

 

Kandungan kolostrum dan manfaatnya

Dibandingkan dengan ASI matang, kolostrum mengandung lebih banyak zat kekebalan tubuh dan protein anti-infeksi lainnya, serta lebih banyak mengandung sel darah putih. Berikut penjelasan kandungan dalam kolostrum beserta manfaatnya:

  

Tabel 4.

Kandungan dan Manfaat Kolustrum

 

Sifat Kandungan

Manfaat Kandungan

Kaya akan zat kekebalan tubuh.

 

Melindungi terhadap infeksi dan alergi. Protein anti infeksi dan zat-zat antibodi yang terkandung pada kolostrum dapat mencegah kemungkinan timbulnya alergi.

Memiliki banyak sel darah

putih.

 

Melindungi terhadap infeksi. Seperti imunisasi, kolostrum memberi antibodi kepada bayi, yang memberi perlindungan terhadap penyakit yang sudah pernah dialami sang ibu sebelumnya. Kolostrum juga sangat penting untuk mencegah bakteri yang berbahaya, penyebab penyakit infeksi pada bayi.

Memiliki fungsi pencahar.

 

Membersihkan usus bayi, membantu mencegah bayi kuning. Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium, tinja pertama bayi yang berwarna kehitaman.

Mengandung zat-zat faktor

pertumbuhan.

 

Membantu usus berkembang lebih matang, mencegah alergi dan keadaan tidak tahan terhadap makanan lain. Usus bayi pada waktu lahir belumlah sempurna, sehingga hanya kolostrum yang dapat membantu pertumbuhan ususnya. Setelah 6 bulan nanti, ususnya akan siap menghadapi asupan tambahan selain ASI.

Kaya akan Vitamin A.

 

Mengurangi meringankan infeksi, mencegah penyakit mata. Jika bayi mengalami infeksi, maka Vitamin A ini akan membantu meringankan infeksi berat yang mungkin diderita bayi, sehingga bayi mampu bertahan.