- oleh admindinkes10
- 16 November 2024 19:24:56
- 101 views
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu upaya kerja sama, saling pengertian dan partisipasi dari pengusaha dan karyawan dalam perusahaan untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja dalam rangka meningkatkan produktivitas. Melalui Pelaksanaan K3 ini diharapkan tercipta tempat kerja yang aman, sehat yang mencakup pada pribadi para karyawan, pelanggan dan pengunjung dari suatu lokasi kerja sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari kecelakaan kerja serta penyakit akibat kerja.
Sebagian besar pegawai/ pekerja menghabiskan waktu di tempat kerja sekitar 8 jam sehari dengan menggunakan berbagai alat bantu. Komputer atau laptop menjadi salah satu kebutuhan utama saat ini. Penggunaan laptop atau komputer dalam waktu lama sering menjadi pemicu penyakit akibat kerja bagi pekerja di sektor formal. Beberapa penyakit ini muncul karena posisi kerja yang kurang ergonomis, paparan layar dalam waktu lama, dan penggunaan perangkat yang berulang tanpa jeda. Berikut adalah beberapa jenis penyakit akibat kerja yang sering dialami akibat penggunaan komputer terlalu lama:
1. Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Penyakit ini terjadi akibat tekanan berlebihan pada saraf median di pergelangan tangan, yang sering dialami oleh pengguna komputer. Gejala CTS meliputi kesemutan, matirasa, atau nyeri di area tangan dan pergelangan. RisikoCTS meningkat pada pekerja yang mengetik dengan posisi tangan yang tidak sejajar dengan keyboard atau yang sering mengetik dalam posisi yang tegang.
Pencegahan: Gunakan keyboard dan mouse dengan desain ergonomis, lakukan peregangan tangan, serta istirahat secara teratur untuk mengurangi ketegangan pada pergelangan tangan.
2. Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI adalah cedera yang disebabkan oleh gerakan berulang, seperti mengetik atau menggerakkan mouse dalam waktu lama tanpa istirahat. RSI dapat menimbulkan rasa nyeri pada tangan, lengan, dan bahu.
Pencegahan: Atur posisi kerja yang ergonomis, hindari penggunaan mouse secara terus-menerus, serta terapkan aturan istirahat setiap 30–60 menit untuk merilekskan otot.
3. Computer Vision Syndrome (CVS)
Juga dikenal sebagai Digital Eye Strain, CVS adalah gangguan pada mata yang disebabkan oleh menatap layar komputer dalam waktu lama. Gejala CVS meliputi matakering, sakit kepala, penglihatan kabur, dan kelelahan pada mata. CVS semakin sering dialami pekerja di era digital saat ini.
Pencegahan: Gunakan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek yang berjarak 20 kaki (sekitar6 meter) selama 20 detik. Gunakan filter anti-silau atau kacamata khusus untuk mengurangi pantulan cahaya darilayar.
4. Sakit Leher dan Punggung (Tech Neck)
Penggunaan laptop atau komputer dalam posisi duduk yang tidak ergonomis sering menyebabkan sakit leher dan punggung, atau yang dikenal sebagai tech neck. Hal initerjadi saat pekerja duduk membungkuk atau menunduk untuk melihat layar, yang meningkatkan tekanan pada otot leher dan punggung.
Pencegahan: Posisikan layar pada ketinggian yang sejajar dengan mata dan gunakan kursi dengan sandaran yang baik. Atur posisi duduk dan beristirahatlah secara berkala.
5. Gangguan Mental dan Stres
Paparan layar komputer yang berlebihan serta beban kerjayang berat dapat menyebabkan kelelahan mental, stres, dan gangguan tidur. Kondisi ini terjadi ketika pekerja terlalu lama berada di depan layar tanpa jeda atau ketika tekanan pekerjaan terus-menerus tanpa adanya waktu istirahat.
Pencegahan: Batasi waktu kerja di depan komputer, aturwaktu istirahat, dan lakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi atau peregangan ringan untuk mengurangi ketegangan mental.
Jika Anda sering bekerja lebih dari 6-8 jam sehari di depan komputer, pertimbangkan untuk:
1. Duduk dengan posisi ergonomis: duduk dengan punggung tegak dan kaki menapak di lantai, serta gunakan kursi yang mendukung lekuk alami punggung.
2. Atur tinggi layar: letakkan layar sejajar dengan mata agar kepala tetap tegak.
3. Gunakan aksesori ergonomis: seperti bantalan pergelangan tangan, mouse dengan bentuk yang ergonomis, dan mejadengan ketinggian yang sesuai.
4. Lakukan peregangan: setiap 30–60 menit, lakukan peregangan tangan, lengan, dan bahu untuk mencegah kakuotot dan ketegangan.
5. Lakukan pemeriksaan kesehatan berkala untuk mendeteksi gejala dini penyakit akibat kerja.
Perilaku yang sehat dalam menggunakan komputer di tempat kerja sangat penting untuk menjaga kesejahteraan fisik dan mental pekerja. Mengatur posisi kerja yang ergonomis, rutin mengambil istirahat, dan menjaga lingkungan kerja yang nyaman dapat mengurangi risiko penyakit akibat kerja. Sebaliknya, perilaku tidak sehat, seperti postur yang buruk, bekerja tanpa istirahat, dan paparan layar yang terlalu lama, dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang berisiko menurunkan produktivitas.
Pekerja dan perusahaan harus bekerja sama untuk menciptakan budaya kerja yang peduli terhadap kesehatan, dengan memperhatikan kebiasaan yang mempengaruhi kesejahteraan dalam penggunaan komputer sehari-hari. Risiko penyakit akibat kerja dari penggunaan komputer dapat dihindari dengan penerapan prinsip ergonomis dan kebiasaan kerja yang sehat. Pekerja dan perusahaan harus memprioritaskan kesehatan dengan memperhatikan posturkerja, durasi penggunaan komputer, serta memberikan waktu istirahat yang cukup untuk menjaga kesejahteraan pekerja di sektor formal. #li.